Hallo #SobatGenBI!

Sabtu, 14 Oktober 2023, GenBI Solo melakukan kegiatan Seminar dan Talkshow GALAXY (GenBI About Financial Literacy Extraordinary) dengan tema “Boost Your Financial Literacy to Support Payment in Indonesia” atas inisiasi Divisi Bendahara Generasi Baru Indonesia, yang diselenggarakan di Ruang Seminar Baru lantai 3 Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Diharapkan kegiatan tersebut dapat meningkatkan kapasitas diri anggota GenBI Solo sebagai frontliners Bank Indonesia yang bijak dan cerdas tentang pemahaman literasi keuangan bagi generasi Z.

Analis Yunior BI, Halida Rizkina dalam seminar dan talkshow tersebut memaparkan pelbagai poin penting terkait sistem pembayaran non tunai, menurutnya, perubahan pola masyarakat Indonesia dan pergeseran pola konsumsi masyarakat menimbulkan optmisme ekonomi digital di Indonesia, Kota Solo sendiri memiliki presentase yang tinggi akan laju pergeseran pola konsumsi masyarakat menuju ekonomi digital dibuktikan dengan besaran potensi demografi dan usaha yang ada. QRIS diharapkan menjadi Game Channger pembayaran digital dengan pelbagai fitur dalam aplikasi QRIS Tuntas seperti: Tarik Tunai, Transfer, dan Setor Tunai, yang dimaksudkan dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan pembayaran digital non-tunai di Indonesia atau lintas batas antar negara dengan Thailand, Malaysia, India, dan Singapura melalui Qris Cross Border. Peningkatan keberdayaan konsumen diupayakan melalui Literasi Digital, Literasi Keuangan, dan Sistem Pembayaran Digital.

Perkembangan pembayaran digital tidak terlepas dari serangkaian rintangan dan tantangan yang musti dirampungkan sehubungan dengan maraknya perkembangan Modus Fraud yang sempat disoroti beberapa waktu lalu oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani yang tentuya harus diwaspadai. Terdapat istilah asing yang harus dimengerti masyarakat, diantaranya: SIM SWAT atau metode yang mengharuskan korban mengganti SIM Card, CCV Security Breach yakni sistem keamanan dimana terdapat nomor yang tidak diperbolehkan diperlihatkan kepada orang lain dengan menjaga kartu atau tidak membaliknya, dan Skimming dimana terdapat semacam tempat masuk kartu palsu sehingga data kartu terbaca, sehingga masyarakat diharapkan untuk lebih teliti bilamana ditemukan keanehan pada tempat masuk kartu. Disamping itu, peningktan pelayanan dan sistem keamanan terus ditingkatkan oleh BI dengan adanya penyelenggara yng diawasi dan diatur oleh BI seperti pada sistem pembayaran, pasar uang dan pasar valas, serta kegiatan layanan uang. Peningkatan pelayanan tersebut juga termasuk layanan penanganan pengaduan konsumen Bank Indonesia terkait ketidakpahaman konsumen, atau indikasi pelnggaran terhadap peraturan Bank Indonesia dan kerugian finansial.

Literasi Keuangan dan Waspada Investasi  Ilegal dalam kesempatan yang sama disampaikan oleh Candra Halim Ash Shiddiq, S.E. Staff Otoritas Jasa Keuangan Solo menyinggung tentang pendirian OJK pada tahun 2011 yang diatur dalam UU No. 1 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, yang hingga hari ini telah memiliki jaringan kantor dan regional sebanyak 35 terdiri dari 9 kantor regional dan 26 kantor OJK. Dalam materi yang disampaikan memuat mengenai Indeks Literasi Keuangan Nasional sebesar 49,68% sedangkan untu Indeks Inklusi Nasional sebesar 85,10% serta tentang apa itu Atur Duit.

Seminar dan talkshow berlangsung lancar dan interaktif dua arah antar pemateri dengan peserta seminar. Beberapa responden tersebut, Latifa (UNS) misalnya, memberikan respon terkait bagaimana manajemen keungan, atu Syahwa (UNS) mengenai langkah-langkah mempermudah pengalokasian dana, paparan tentang inflasi, dan bahwa peningkatan gaya hidup yang konsumtif berbanding lurus dengan pengeluaran biaya/keuangan yang tidak terkontrol. Kegiatan berlangsung dengan suasana cair dan santai, materi yang disamaikan responden dengan mudah berganti membahas investasi yang dalam artian umum berarti menempatkan dana kita pada jasa keuangan seperti perbankan, pasar modal, dan lain-lain untuk mendapatkan nilai lebih  disertai dengan menerapkan prinsip “don’t put all your eggs in one basket”, langkah-langkah berinvestasi yang aman antara lain: mengenali kebutuhan dan profil resiko, dan memahami bahwa produk investasi dan memastikannya legal dan logis, serta memantau investasi secara berkala. Peserta seminar juga diberi pengetahuan mengenai modus-modus investasi ilegal seperti skema ponzi, pemalsuan izin usha, dan duplikasi website/nama perusahaan dengan memahami langkah penyelesaiannya dengan cara segera melunasi dan melapor ke satuan tugas penanganan aktivasi apabila terdapat hal yang dicurigai. Pemerintah hadir dalam memberikan layanan dengan membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal diantaranya: OJK, BI, Kementrian Agama, Kementrian Pendidikan, dan lain-lain. Sejauh ini, OJK telah memblokir setidaknya 1700 rekening Bank terkait aktivitas keuangan ilegal berupa judi online. Masyarakat diharap waspada melakukan perlindungan terhadap data pribadi yaitu dengan tidak mudah percaya terhadap link website atau tautan yang mencurigakan sebagai langkah preventif. Apabila ditemukan adanya hal yang mencurigakan, masyarakat dapat mengakses layanan konsumen OJK dengan cara: mengirim surat, atau secara online dengan mengakses layanan email, website, media sosial (direct message), dan faximile.

#GenBI

#GenBISolo

#HandarbeniRahayuningNagari

#EnergiUntukNegeri

#GALAXY